Aku dan Dhea
Rabu, 14 Agustus 2013 . 0 word(s) .
0 Comment(s)
Sweet Owner Message! Follow! Credits! |
This is Me! My Bioz Name : Cynthia Huang Nickname : Moon / Cyn Age : - years old Date of Birth : 18 September Place of Birth : Palembang, Indonesia Hobbies : Online Likes ♥ Game Online! ♥ Singing! ♥ All My Family and Friends! ♥ Cakes and Tea! ♥ Chatting! ♥ Ice-cream! Dislikes ✖ Copycats ✖ Hackers ✖ Liars ✖ Anime Haters ✖ Annoying Person Linkies Syafiena Dream AidaMyrah Salsa Alia Eyra Ayesha Shiro Usagi Open Open Open Open Open Open Open Open Open Open Open Open Open Open Open Open Open Stuff Tutorials Tutorial: Coming soon Tutorial: Coming soon Tutorial: Coming soon Tutorial: Coming soon Tutorial: Coming soon Tutorial: Coming soon Tutorial: Coming soon Tutorial: Coming soon Tutorial: Coming soon Freebies
Freebies: Coming soon Freebies: Coming soon Freebies: Coming soon Freebies: Coming soon Freebies: Coming soon Freebies: Coming soon Freebies: Coming soon Freebies: Coming soon Freebies: Coming soon Aku dan Dhea
Rabu, 14 Agustus 2013 | 01.04 | 0 Atashinchi
"Kau sudah bersiap atau belum?" "Sebentar lagi. Tunggulah di bawah aku segera turun." Percakapan itu selalu menjadi sarapan pagi bagiku. Saudara sepupu ku yang tinggal di rumahku karna beberapa alasan kerap kali berteriak untuk membangunkan ku. Memang aku termasuk anak yang "sulit bangun". "Apa sarapan pagi ini?" Tanya ku pada Dhea, saudara sepupu yang ku maksud itu. Memang tugasnya lah menyiapkan makan pagi bersama Mbok Inah dan Mama. "Nasi goreng ayam makanan kesukaan mu" jawabnya singkat. Tanpa menunggu aku langsung saja menyantap makanan favorit ku di pagi hari. Lagipula makanan yang di buat oleh Dhea memang selalu terlihat lezat. Tak hanya rupanya namun rasanya pun begitu. "Makannya pelan - pelan ini kan masih pagi belum terlambat kalau makan dulu, jangan makan kayak anak yang gak pernah di kasih makan padahal kamu cewek loh nak." nasihat mama di pagi hari kala ku terus menyantap nasi goreng dengan lahap. Selepas sarapan, aku dan Dhea bergegas berangkat ke sekolah di antar papa tentunya dan tidak lupa pamitan juga sama mama. Cerita sekilas tentang Dhea. Meskipun mama tidka memberitahu secara detail tapi Dhea tinggal di rumah ku karna kedua orang tuanya memang sudah tiada. Meninggal karna kecelakaan saat ada perjalanan dinas keluar kota. Lantas Dhea sekarang di asuh oleh orangtua ku. Usia kami sebaya, Dhea pun anak yang baik, rajin, penurut. Bahkan kata mama ku, Dhea lebih rajin di banding aku yang terkadang untuk membersihkan kamar pun malas. Tapi tak pernah sekalipun aku bertengkar atau merasa iri dengan Dhea, malah aku menganggap dia saudara kandungku. "Cepat ke kelas Sin nanti tempat duduknya di ambil sama anak yang datang duluan" Teriak Dhea sambil berlari menuju kelas. "iya aku juga cepat-cepat kok ini" jawab ku yang juga spontan berlari mengikuti Dhea. Seperti takdir, aku dan Dhea satu sekolah dan satu kelas. Hanya saja kami jarang mendapat tempat duduk bersebelahan. Oh iya, aku Sindy, biasa di panggil oleh teman ku "Sin". Anak tunggal yang memiliki orang tua utuh, harmonis dan keadaan yang berkecukupan. Mungkin sekarang tidak bisa di bilang tunggal lagi karna adanya Dhea. Beruntungnya aku jadi aku tidak kesepian. ---------------------------------------------------------------------------------- Pulang sekolah kami biasa mampir ke toko buku langganan. Sekedar membaca terkadang membeli satu atau dua bacaan. Tapi kali ini berbeda, kami mau pergi ke "Angel's Cafe". Cafe yang baru buka di dekat toko buku itu. Dhea yang tahu soal pembukaan Cafe ini. "Katanya kalo pergi sekarang bisa dapat diskon" tukas Dhea "Iya bentar lagi juga sampekan? Pak pelan - pelan aja bawa mobilnya, kita gak buru-buru kok pak" Aku mengingatkan supir yang sudah lama bekerja dengan ayahku. Pak Supri melajukan mobil dengan santai. "Kamu mau aku traktir? tadi mama Lili kasih aku duit jajan lebih soalnya tadi aku juga udah ijin mau ke cafe sama kamu" "Aku aja yang bayar, duit jajan aku kan masih banyak, tapi kalo kurang kamu tambahin ya Dhea" Lanjutku Sesampainya di Angel's Cafe suasana lain segera terasa, angin yang sejuk dan perasaan nyaman menderaku. Interiornya pun megah seperti berada dalam istana. Masih belum terlalu ramai karna belum banyak yang tau kalau cafe buka hari ini. Kami berdua duduk di pojokan yang sepertinya akan jadi tempat favorit kami. "Mau pesan apa Tuan Putri?" Seorang pelayan yang wajahnya cukup tampan bertanya kepada kami. "Kami bukan anak bangsawan mas, cuma pelajar biasa aja kok" Jawabku cepat. "Di Angel's Cafe kami memanggil semua pelanggan wanita dengan sebutan "Tuan Putri" dan pelanggan pria dengan sebutan "Pangeran" Jelas pelayan itu. "Ooohhh" aku dan Dhea ber-oohh ria. "Menu andalan kami Choco Parfait dan Strawberry Parfait juga ada Cake yang lezat tapi tidak membuat penyakit, dengan harga terjangkau tentunya" "Kalau begitu aku pesan choco dan strawberry parfait sama ice vanilla cake nya dua. Dhea mau tambahin apa?" aku memberi buku menu pada Dhea "Itu aja Sin, aku udah janji sama mama supaya nanti di rumah masih bisa makan" "Kalau begitu pesanan Putri-putri sekalian akan segera saya siapkan. Silakan di tunggu" Lanjut pelayan dengan senyuman ramah. "Kok kamu gak bilang sih kalo pelayan disini cakep-cakep?" tanyaku dengan suara pelan "Aku juga baru tau kok, kan kemarin dapat selebaran aja dari orang, baru pertama juga kok aku kesini. tapi di liat dari menu kayaknya enak deh. klo mudah aku bisa belajar bikin kan sama mama" "iya sih, kayaknya enak tuh, wangi cafe ini aja udah manis" Tak lama berselang makanan kami datang. Dan benar saja rasanya lezat luar biasa. Kamipun menetapkan cafe ini akan jadi tempat kami bersantai kalau sedang jenuh. ---To Be Continue--- Label: eLp Story |